Memendam Perasaan Itu Sakit, Lebih Baik Ungkapkan Walau Ditolak





“Aku benar-benar mencintaimu.” Mungkin itu memang bukanlah kata-kata yang cukup untuk meyakinkanmu tentang perasaan yang sudah aku pendam selama ini. Tapi, intinya bukan itu …

Kau melihatku tanpa berkata sepatah pun. Tatapanmu sungguh mencurigakan, kerana yang aku lihat tatapan itu hampa. Apakah ada kata yang ingin kau katakan? Kau akan menerimaku? Ataukah menolakku?




Ah, seandainya adegan di atas adalah kenyataan dan bukanlah mimpiku semata mungkin akan lebih baik. Memendam perasaan seperti ini rasanya lebih sakit daripada harus putus atau ditolak. 

Cinta itu bukanlah hanya masalah “diterima” atau “ditolak”. Cinta lebih dari itu. Tentang pengorbanan, tentang saling memiliki, saling menjaga, kesetiaan, saling mengerti, kejujuran, keberanian, pengungkapan rasa atau mungkin juga tentang pengkhianatan, permainan atau sakit hati.

Maka memendam cinta termasuk yang mana? Apakah yang indah? Atau yang menyakitkan? Memendam cinta sama seperti menahan kentut! hahaa.. Rasanya akan lega jika sudah kita keluarkan dan tidak penting apa reaksi orang-orang disekitar. Tapi akan sakit jika tidak kita keluarkan, malah mungkin akan menjadi penyakit. Ya, memendam perasaan pada seseorang yang disukai adalah lebih sakit daripada putus atau ditolak.

Jadi sebenarnya, menyatakan cinta itu tidak penting ditolak atau diterima. Ini adalah tentang kejujuran dan keberanian pada diri sendiri. Jika setiap orang berhak merasakan cinta, maka setiap orang juga berhak menyatakan cinta. Menyatakan cinta itu tidaklah memalukan, karena mencintai itu adalah hal yang sangat mulia (daripada kau membenci). 

Jawapan setelah pernyataan itu nombor dua, yang penting adalah kau harus menyatakannya. Memendam perasaan sejenis cinta akan membuat dadamu sesak sehingga kau tidak mampu bernafas. Perasaan itu akan menghimpit di dadamu selama kau memendamnya dan itu sangat bahaya. Ermmm 

 Yakinkanlah diri sendiri bahawa cinta itu tidak harus disembunyikan namun diperlihatkan. Cinta itu tidak akan menyakitkan namun menenangkan. Cinta itu hangat seperti air teh dan tidak dingin dan beku seperti ais. Cinta itu seharusnya manis seperti strawberry dan tidak pahit seperti kopi! 



Tapi ko tahu dalam banyak-banyak kopi, kopi apa yang paling pahit??

KO PI lih dia dari aku!..... huhhh pahitnya!..... :p




Moga kau bahagia di sana!


Comments

Post a Comment

In a nutshell, Thanks for your comment!

Popular posts from this blog

XPDC Gua Batu Maloi

Gunung Silipat, Betong Thailand

Part 1 : Pendakian ke Kem Baha

Rumah Salji, Bukit Cerakah Shah Alam

Asykar Pencen!

Bukit Marak, Kelantan

BAHASA HIKERS

Bukit Keluang, Besut